Uang Sebenarnya Dapat Membeli Kebahagiaan, Jika Anda Menghabiskannya

Uang Sebenarnya Dapat Membeli Kebahagiaan, Jika Anda Menghabiskannya
Uang Sebenarnya Dapat Membeli Kebahagiaan, Jika Anda Menghabiskannya

Video: UANG TIDAK BISA MEMBELI KEBAHAGIAAN 2024, Juli

Video: UANG TIDAK BISA MEMBELI KEBAHAGIAAN 2024, Juli
Anonim

Uang banyak, banyak masalah, kan? Sebenarnya, para peneliti telah menemukan memiliki kelebihan uang tunai untuk percikan memang membuat Anda bahagia - tetapi hanya jika Anda menggunakannya untuk memberi manfaat kepada orang lain.

Dalam sebuah studi baru-baru ini, sebuah tim dari Universitas Zurich berangkat untuk meneliti hubungan antara kedermawanan dan kebahagiaan pada manusia. Mereka membagi 50 peserta menjadi dua kelompok dan memberi mereka jumlah imajiner untuk dibelanjakan. Kelompok pertama, diberikan 25 franc Swiss, diminta untuk membelanjakan uang mereka untuk hadiah dan pengalaman bagi orang lain. Yang kedua, yang juga memiliki 25 franc Swiss, diperintahkan untuk membelanjakannya untuk keperluan mereka sendiri. Para peserta menilai tingkat kebahagiaan mereka menggunakan skala sebelum dan sesudah kesenangan belanja, dan kelompok satu - pembelanja yang murah hati - menilai diri mereka secara signifikan lebih bahagia daripada kelompok dua - pembelanja egois.

Image

Memberi meningkatkan kebahagiaan Porapak Apichodilok / Pexels

Image

Selanjutnya, peserta melakukan pemindaian MRI sementara mereka merencanakan apa yang harus dibeli untuk orang tertentu yang mereka pilih. Bahkan ketika hadiah-hadiah itu melibatkan pengeluaran langsung untuk peserta, bagian-bagian otak mereka berhubungan dengan kemurahan hati (persimpangan temporo-parietal) dan kebahagiaan (ventral striatum) jauh lebih aktif daripada biasanya.

Para psikolog sebelumnya berteori bahwa, mengingat kedermawanan tidak masuk akal secara logis dari perspektif evolusi atau ekonomi, kecenderungan kita terhadap pemberian-seperti yang tidak dihargai meninggalkan tip murah hati bagi pelayan di sebuah restoran yang mungkin tidak akan pernah kita kunjungi lagi-adalah bentuk dari kerja sama sosial. Memberi hadiah kepada orang lain memperkuat hubungan sosial yang mungkin terbukti penting pada waktu yang tidak terduga di masa depan.

Itu semua terdengar diperhitungkan secara menyedihkan dan egois, bukan? Nah hasil penelitian ini menunjukkan kemurahan hati belum tentu merupakan kasus timbal balik yang didahului; memanjakan orang lain menghasilkan respons psikologis positif dan terukur dalam diri kita masing-masing. Membuat mereka merasa baik pada gilirannya membuat kita merasa baik, dan bukankah fakta itu mengembalikan kepercayaan Anda pada kemanusiaan?