Emelihter Kihleng: Suara Baru dalam Sastra Pasifik

Emelihter Kihleng: Suara Baru dalam Sastra Pasifik
Emelihter Kihleng: Suara Baru dalam Sastra Pasifik
Anonim

Penyair Ponpe, Emelihter Kihleng, adalah suara baru yang terkenal dalam sastra Pasifik, dengan koleksi debutnya, puisi Uroh saya, mengeksplorasi masalah kontemporer yang unik di Kepulauan Pasifik.

Image

Bagi penyair Emelihter Kihleng, Pasifik adalah sumber inspirasi yang kaya yang ia jelajahi dalam koleksi debut puisi My Urohs (2008). Kihleng lahir di Guam, menyelesaikan studinya di Hawai'i dan Selandia Baru dan mengidentifikasi dirinya sebagai Pohnpeian. Dalam karya-karyanya, Kihleng memanfaatkan warisan budaya yang kaya ini, menulis dari perspektif Pasifik yang unik dan sering meluncur mulus antara Inggris dan Pohnpeian.

Dengan My Urohs, Kihleng dibedakan sebagai Pohnpeian pertama yang memiliki koleksi puisi yang diterbitkan. Judul koleksi menunjukkan kepedulian tematiknya; sebagaimana Kihleng sendiri menjelaskan Uroh sebagai:

'Gaun klasik seorang wanita Pohnpeian sebagai simbol wanita Pohnpeian dan budaya Pohnpeian. Saya memilih untuk memberi judul koleksi My Urohs

karena intisari koleksi secara keseluruhan berwarna, tragis, indah, terjajah, dan asli pada saat bersamaan '.

Kihleng menulis dengan gaya intim yang efektif dalam mengubah peristiwa biasa menjadi momen hening kegembiraan yang intens; misalnya, dalam 'Kool-Aid', narator menggambarkan makan makanan ringan yang populer di seluruh Kepulauan Mikronesia, dalam detail yang menggoda untuk menyampaikan kerinduannya akan rumah Pasifiknya.

Image

Selain berfokus pada detail kecil kehidupan sehari-hari, Kihleng juga mengambil pandangan kritis pada isu-isu kontemporer yang relevan dengan komunitasnya, mulai dari perang di Irak hingga dampak AIDS. 'The Gold Tooth' mengomentari erosi tradisi dan budaya sebagai hasil kolonisasi; 'Two Pohnpeian Women Talk About Eiht (AIDS)' menyajikan diskusi santai tentang fenomena global antara dua wanita ini dan mengisyaratkan dampaknya yang menghancurkan pada komunitas. 'Destiny Fulfilled' menggunakan musik pop Amerika sebagai titik awal untuk merefleksikan tentara Mikronesia yang bertempur di angkatan bersenjata Amerika Serikat.

Komitmen Kihleng untuk menggambarkan pengalaman Pasifik dalam konteks global dan pasca-kolonial telah menghasilkan koleksi karya yang menawarkan perspektif menyegarkan tentang masalah sosial dan politik kontemporer yang relevan dengan Mikronesia saat ini.

Oleh Harriet Hu