Sistem perawatan kesehatan di Kuba dipuji sebagai contoh yang luar biasa tentang bagaimana memberikan perawatan berkualitas dengan anggaran terbatas, dan negara ini dikenal karena mengirim dokter pada misi kemanusiaan di seluruh dunia. Bagaimana bangsa pulau mendapatkan reputasinya, dan apa yang bisa kita pelajari darinya?
Rumah sakit Kuba kekurangan sumber daya keuangan, tetapi perawatannya bagus © Anthony Knuppel / flickr
Pendekatan berbeda untuk perawatan kesehatan
Kuba menganggap perawatan kesehatan sebagai hak asasi manusia, dan melatih sejumlah besar dokter untuk memberikan perawatan. Ini berarti ada satu dokter untuk setiap 150 warga negara Kuba, jumlah yang jauh lebih tinggi daripada di banyak negara maju.
Bukti pendekatan preventif terhadap pengobatan adalah harapan hidup di Kuba adalah 77 tahun untuk pria dan 81 tahun untuk wanita, dibandingkan dengan 79 tahun dan 81 tahun masing-masing di Inggris.
Kedokteran | © stevepb / Pixabay
Memimpin dengan memberi contoh dalam krisis
Para dokter yang sangat terlatih ini juga dikirim untuk misi kemanusiaan di seluruh dunia. Sementara mereka merupakan sumber pendapatan penting bagi pemerintah Kuba dalam situasi tertentu, negara ini memiliki catatan kuat dalam menanggapi permintaan bantuan dari negara-negara yang dilanda bencana.
Tim dokter dikirim ke Chili (1960), Nikaragua (1972) dan Iran (1990) setelah mereka terkena dampak gempa bumi, dan misi kemanusiaan yang lebih baru termasuk gempa 2010 di Haiti dan perang melawan ebola di Afrika Barat pada 2014.
Sementara Kuba telah memiliki kebijakan internasionalisme medis sejak Revolusi 1959, negara itu juga menyediakan kesempatan pelatihan bagi mahasiswa kedokteran asing. Setelah misi medis ke Amerika Tengah setelah Badai Mitch pada tahun 1998, dokter Kuba terkejut menemukan bahwa banyak penduduk setempat menderita penyakit kronis. Sebagai tanggapan, Fidel Castro memutuskan untuk mendirikan program sekolah kedokteran enam tahun di Havana.
Siswa di ELAM, Kuba © Laura LaRose / flickr