Profiling Soheila Sokhanvari: Seniman Iran Terinspirasi

Daftar Isi:

Profiling Soheila Sokhanvari: Seniman Iran Terinspirasi
Profiling Soheila Sokhanvari: Seniman Iran Terinspirasi
Anonim

Lahir dan dibesarkan di antara berbagai pengaruh artistik, Soheila Sokhanvari memiliki bakat sebagai seniman yang terinspirasi. Sejak kecil, ayahnya mengajarinya seni lukis miniatur Persia, dan dalam rangkaian karya-karyanya yang tidak biasa dan menyenangkan, ia sekarang tanpa kenal lelah mengeksplorasi tema trauma pribadi dan universal.

Paspor Wanita Saudi. Paspor Saudi asli dan tinta (cap) © Soheila Sokhanvari

Langkah awal karier

Pada usia tujuh tahun Sokhanvari mendaftarkan diri dalam kursus seni di Shiraz, sebuah pusat seni pra-revolusi di Iran. Berasal dari alam daripada mewarnai buku, sang seniman mengembangkan mata yang tajam, berorientasi pada detail, dan imajinatif. Tetapi kapasitas-kapasitas ini disimpan di lemari pepatah untuk sebagian besar kehidupan akademis dan kerjanya - kepraktisan yang dirasakan diutamakan. Tidak sampai tujuh tahun dalam karirnya sebagai ilmuwan penelitian di Universitas Cambridge, ia memilih untuk memformalkan kecenderungan artistiknya dan mengambil studi seni rupa.

Koleksi unik Sokhanvari

Sokhanvari diberi paspor pertamanya yang kedaluwarsa, bersama dengan surat-surat dari anggota keluarga yang meninggal, oleh seorang teman pada tahun 2005. Hari ini ia adalah pemilik yang aneh dari seratus paspor. Itu seratus potret pribadi dan sangat resmi. Dalam kata-katanya sendiri, dia 'tertarik pada dokumen hukum yang berisi begitu banyak informasi pribadi, dengan citra pemegang sebagai potret yang memiliki komposisi terpadu yang ditetapkan oleh pemerintah secara global'.

Image

Karya menawan sang seniman

Baik itu melalui komposisi karya atau pilihan bahan, karya seni Sokhanvari mengundang Anda untuk mendekat dan merenungkan signifikansinya. Ada lapisan yang harus dieksplorasi yang entah bagaimana berani dan halus pada saat bersamaan. Dalam 'wanita memegang es krim', misalnya, Anda langsung dikejutkan oleh formalitas potret yang disandingkan dengan es krim yang meleleh dengan cepat di tangan wanita itu. Seperti manekin, ia membeku dalam waktu, tetapi es krim bergerak dan meleleh. Dia memakai kain emas sejarah budaya, dan berdiri melawan latar belakang biru yang kosong - terisolasi dalam ruang dan waktu. Bagian itu memunculkan nostalgia; mata Anda tertarik untuk melihat, bukan hanya pandangan.

Image

Populer selama 24 jam