Selama Ramadhan, Muslim di Islandia berpuasa selama 22 jam

Selama Ramadhan, Muslim di Islandia berpuasa selama 22 jam
Selama Ramadhan, Muslim di Islandia berpuasa selama 22 jam

Video: Serunya Berpuasa di Islandia 2024, Juli

Video: Serunya Berpuasa di Islandia 2024, Juli
Anonim

Selama bulan Ramadhan, umat Islam di Islandia harus bersaing dengan matahari tengah malam. Karena belahan utara Islandia, titik balik matahari musim panas di bulan Juni hanya melihat dua jam kegelapan (dan kegelapan yang cukup cerah pada saat itu). Sementara itu, selama titik balik matahari musim dingin pada bulan Desember, pulau ini hanya melihat dua jam siang hari. Ramadhan adalah sebulan penuh terkait dengan spiritualitas bagi umat Islam, di mana para praktisi pantang makan dan minum mulai sebelum matahari terbit hingga setelah matahari terbenam. Pada tahun 2018, Ramadan, yang mengikuti kalender lunar, ditetapkan antara dua bulan baru dari 16 Mei hingga 14 Juni.

Masjid - Istanbul © Maja Rujstpel / Flickr

Image
Image

Di Islandia, ini bisa berarti puasa hingga 22 jam dibandingkan dengan 12 jam yang lebih khas. Kalender lunar Islam memajukan Ramadhan sekitar dua minggu setiap tahun. Lebih dekat ke garis khatulistiwa, ini membuat sedikit perbedaan tetapi di Islandia, ada fluktuasi besar. Diperkirakan ada sekitar 2.500 Muslim yang tinggal di Islandia. Satu kelompok di Islandia telah menetapkan waktu puasa mereka menjadi 18 jam. Agama memungkinkan adaptasi semacam ini pada keadaan yang berbeda. Muslim yang sedang hamil, sakit, atau minum obat juga dapat memilih untuk mengambil puasa mereka di waktu lain tahun ini. Bulan itu adalah tentang berhubungan dengan Tuhan, menghabiskan waktu bersama keluarga, serta kesempatan untuk menempatkan diri Anda di tempat orang-orang yang kurang beruntung.

Reykjavik Mountains at Sunrise © Jackpeasephotography / Flickr

Image

Solusi telah ditawarkan oleh para cendekiawan Islam dan organisasi untuk orang-orang Muslim yang tinggal di negara-negara di mana matahari tidak terbenam: mengamati matahari terbit dan terbenam dari negara terdekat tanpa siang hari atau kegelapan terus-menerus, mengamati negara mayoritas Muslim terdekat, mengamati Arab Saudi, atau mengamati matahari terbit dan terbenam lokal. Dua masjid di ibukota Islandia, Reykjavik, setuju untuk mengikuti waktu matahari terbit dan terbenam setempat untuk memutuskan kapan mereka harus berbuka puasa. Masjid lain di Reykjavik telah memutuskan untuk mengikuti zaman sebuah kota di Perancis. Terlepas dari lokasi mereka, semua Muslim akan berbuka puasa dengan cara tradisional, yaitu dengan segenggam kurma dan segelas air.